Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Utara (KLU) dengan penuh keyakinan menargetkan angka partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 tetap berada di kisaran 87 persen. Target ini mengacu pada capaian gemilang pada Pemilu Februari 2024 lalu, di mana partisipasi pemilih mencapai 87,54 persen, menempatkan KLU sebagai daerah dengan tingkat partisipasi tertinggi kedua setelah Dompu.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU KLU, Muhidin, menyatakan pihaknya optimis angka partisipasi ini dapat dipertahankan, bahkan meningkat. “Ini kita mau jaga, mudah-mudahan meningkat lagi,” ujar Muhidin saat ditemui, Jumat (24/11).
Untuk mewujudkan target tersebut, KPU KLU telah melakukan berbagai upaya strategis, termasuk menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini mencakup tata cara pencoblosan, mekanisme pemilu, hingga proses penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Tentu kami harus optimis tingkat partisipasi lebih dari 87 persen. Paling buruknya, kami akan mempertahankan capaian ini,” tegas Muhidin.
Salah satu faktor yang diyakini menjadi pendorong tingginya partisipasi adalah jumlah pasangan calon (paslon) yang lebih banyak dibandingkan Pilkada 2020. Kali ini, dengan tiga paslon yang berlaga, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan. “Secara otomatis, ini menarik masyarakat untuk datang ke TPS,” tambahnya.
Muhidin mengungkapkan bahwa pada Pilkada 2020, yang hanya diikuti dua paslon, tingkat partisipasi sudah cukup tinggi. Dengan lebih banyak paslon di Pilkada 2024, ia yakin antusiasme masyarakat akan semakin meningkat. Namun, ia juga mengingatkan bahwa faktor cuaca dapat menjadi tantangan. “Kita berharap masuknya musim hujan tidak berpengaruh terhadap animo masyarakat datang ke TPS,” katanya.
Optimisme KPU KLU ini bukan tanpa dasar. Selain sosialisasi masif, tingginya kesadaran politik masyarakat Lombok Utara menjadi modal utama. Pilkada 2024 diharapkan menjadi momentum masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan lebih aktif dan bertanggung jawab.
Pilkada 2024 bukan hanya menjadi ajang memilih pemimpin, tetapi juga pembuktian bahwa demokrasi di Lombok Utara semakin matang. Dengan kerja keras KPU KLU dan dukungan masyarakat, target 87 persen bukanlah hal yang mustahil. Kini, seluruh mata tertuju pada Lombok Utara, menanti apakah daerah ini akan kembali mencetak sejarah dalam partisipasi pemilih di tingkat nasional.