banner 728x250
Berita  

BPBD KLU, Air Kehidupan untuk Warga di Tengah Krisis Kekeringan Awal Musim Hujan

banner 120x600
banner 468x60

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus menjadi penyelamat di tengah krisis air bersih yang melanda warga, bahkan saat hujan mulai mengguyur sebagian wilayah. Hingga hari ini, BPBD tetap menyalurkan air bersih ke daerah-daerah rawan kekeringan, menjawab kebutuhan mendesak masyarakat yang terdampak.

Sekretaris BPBD KLU, I Nyoman Juliade, menjelaskan bahwa krisis air bersih masih menjadi kenyataan pahit bagi banyak warga meskipun musim hujan telah tiba. “Setiap hari kami mengirimkan air bersih ke lima titik kekeringan menggunakan mobil tangki berkapasitas 5.000 liter. Artinya, ada sekitar 25.000 liter air bersih yang kami salurkan setiap hari,” ungkapnya pada Jumat (22/11).

banner 325x300

500 Tangki Air dan Tantangan Pendanaan
Sejak awal aksi pada 1 Juli lalu, BPBD telah mendistribusikan hingga 500 tangki air ke berbagai wilayah terdampak. Juliade mengungkapkan bahwa anggaran dari APBD senilai Rp 250 juta telah habis untuk mendukung misi kemanusiaan ini. “Untungnya, kami mendapat tambahan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp 200 juta dari BNPB, sehingga kami dapat menyalurkan tambahan 300 tangki hingga akhir Desember,” ujarnya penuh syukur.

Namun, tantangan tak berhenti di soal pendanaan. Banyak permintaan muncul akibat kerusakan infrastruktur, seperti pipa air yang pecah, atau air yang keruh akibat longsor dan banjir. “Kami tetap siaga, apa pun kondisinya,” tegas Juliade.

Wilayah Rawan Kekeringan
Penyaluran air bersih difokuskan ke kecamatan seperti Gangga, Kayangan, Bayan, dan Pemenang, yang memiliki banyak dusun terdampak. Beberapa titik distribusi antara lain Dusun Otak Lendang, Akar-Akar Selatan, Terbis, Batu Gembung, hingga wilayah wisata seperti Gili Trawangan dan Gili Meno.

“Kebutuhan ini sangat mendesak. Ada wilayah yang tak tersentuh air bersih selama berminggu-minggu, dan kami hadir sebagai solusi,” tambahnya.

Aksi Tanpa Henti Meski Musim Hujan
Memasuki musim penghujan, BPBD tak lantas berhenti. Permintaan air bersih tetap tinggi, terutama karena banyak daerah yang belum terjangkau jaringan air layak konsumsi. “Kami masih melayani dusun-dusun di wilayah terpencil, termasuk ketika kondisi air tidak layak akibat endapan lumpur dari banjir,” ungkap Juliade.

Beberapa dusun prioritas penyaluran mencakup Temuan Sari, Gegurik, Munder, hingga wilayah-wilayah yang sulit dijangkau seperti Telaga Longkak, Boyotan Proyek, dan Pawang Baturan. BPBD memastikan, tak ada warga yang harus menghadapi krisis air bersih tanpa bantuan.

Amanah Kemanusiaan di Tengah Batas
Dedikasi BPBD KLU adalah bentuk nyata tanggung jawab dan kepedulian terhadap warga. Dengan keterbatasan anggaran dan kondisi geografis yang menantang, mereka terus bergerak, memastikan setiap tetes air yang dibawa tangki-tangki mereka menjadi “air kehidupan” bagi masyarakat.

Juliade berharap semua pihak dapat terus mendukung upaya ini, baik melalui bantuan dana maupun kolaborasi dengan lembaga lain. “Krisis ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi kita semua sebagai masyarakat. Bersama, kita bisa memastikan tidak ada yang tertinggal,” pungkasnya penuh harap.

BPBD KLU telah menunjukkan bahwa air bukan hanya soal kebutuhan dasar, tetapi juga simbol harapan di tengah keterbatasan.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *