banner 728x250
Berita  

Geger Dikbud NTB! Kabid SMK Terciduk OTT, Aidy Furqan, Saya Malu dan Syok Berat!

banner 120x600
banner 468x60

Suasana di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB mendadak mencekam setelah salah satu pejabatnya tertangkap tangan (OTT) oleh Satreskrim Polresta Mataram pada Rabu sore (11/12/2024). Kepala Bidang (Kabid) SMK, Ahmad Muslim, menjadi pusat perhatian setelah diduga menerima suap Rp50 juta dari seorang pemasok bahan bangunan.

Ironisnya, penangkapan ini terjadi langsung di kantor Dikbud NTB. Berita ini menyebar cepat dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat NTB. H Aidy Furqan, Kepala Dinas Dikbud NTB, pun tak mampu menyembunyikan rasa kecewa dan malunya. “Saya syok, kecewa, down, dan sangat malu. Ini musibah besar bagi kami,” ungkapnya dalam konferensi pers Kamis pagi (12/12).

banner 325x300

“Korupsi di Kantor Sendiri, Saya Malu!”

Aidy mengakui bahwa kasus ini merupakan tamparan keras, terutama karena insiden memalukan tersebut terjadi di lingkup kerjanya. “Saya minta maaf kepada masyarakat NTB karena gagal mengawasi bawahan saya secara maksimal. Ini mencoreng nama baik institusi pendidikan yang seharusnya menjadi teladan,” ujar Aidy penuh penyesalan.

Lebih lanjut, Aidy meminta seluruh pegawai di lingkungan Dikbud NTB untuk bekerja lurus dan menjauh dari praktik-praktik menyimpang. “Kita harus jaga integritas. Jangan neko-neko. Jadikan kejadian ini pelajaran pahit,” tegasnya.

Barang Bukti Mengguncang Publik

Barang bukti yang disita polisi membuat publik semakin geram. Selain uang tunai Rp50 juta, polisi juga menyita dua unit ponsel canggih, yakni iPhone 11 dan iPhone 15, serta sebuah paper bag berisi uang tunai dari tangan Ahmad Muslim. Uang tersebut diduga berasal dari pengadaan bahan bangunan di SMKN 3 Mataram.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, saat ini pihaknya tengah menggelar perkara untuk menentukan status hukum kasus tersebut. “Hari ini kita lakukan gelar perkara untuk naik ke tahap penyidikan dan menetapkan tersangka,” ujarnya.

Aidy Furqan: “Pekerjaan DAK Harus Tetap Jalan”

Meski dihantam musibah ini, Aidy memastikan bahwa pekerjaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tetap akan berjalan. Ia berjanji untuk menyelesaikan proyek yang ada dengan baik. Bahkan, ia telah melaporkan insiden ini kepada Pj Gubernur NTB, Hassanudin, yang meminta pengawasan lebih ketat ke depannya.

“Saya akan segera menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) untuk posisi Kabid SMK. Kita harus bergerak cepat agar pelayanan publik tidak terganggu,” kata Aidy.

Duka untuk Dunia Pendidikan NTB

Kasus ini tak hanya menjadi aib bagi Dikbud NTB, tetapi juga mencoreng dunia pendidikan di NTB secara keseluruhan. Banyak pihak mempertanyakan moralitas pejabat publik yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam membangun pendidikan yang bersih dan bermartabat.

“Kami Tidak Akan Diam!”

Netizen pun ramai-ramai mengecam peristiwa ini. Tagar #DikbudNTBMemalukan bahkan sempat trending di media sosial. Banyak warganet yang mendesak agar hukum ditegakkan dengan tegas tanpa pandang bulu.

“Kalau pendidikan saja penuh korupsi, bagaimana anak-anak kita bisa percaya pada sistem?” tulis salah satu warganet.

Kesan Akhir

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi semua pejabat publik di NTB untuk menjaga integritas dan transparansi dalam bekerja. Publik berharap kasus ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk membersihkan institusinya dari oknum-oknum korup.

Apakah ini hanya puncak gunung es? Ataukah ada praktek-praktek lain yang belum terungkap? Waktu akan menjawab. Yang pasti, masyarakat NTB kini mengawasi dengan mata tajam.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *