Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 bukan hanya tentang kembang api dan suasana liburan, tapi juga menjadi momen kesiagaan ekstra bagi semua Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit di Kota Mataram. Pemerintah Kota Mataram mengeluarkan instruksi khusus yang menggemparkan: “Stop trek-trekan, stop mabuk-mabukan, atau tanggung sendiri akibatnya!”
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H Emirald Isfihan, berbicara lantang soal ini. Dalam arahan resminya, ia meminta seluruh rumah sakit di Mataram, baik negeri maupun swasta, untuk siap tempur menghadapi lonjakan pasien selama libur panjang. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh 16 rumah sakit di Mataram siap melayani masyarakat, bukan hanya RSUD Kota Mataram atau RSUD Provinsi NTB,” tegas Emirald.
IGD Siaga di Semua Rumah Sakit
Selama ini, RSUD Kota Mataram dan RSUD Provinsi NTB menjadi tempat rujukan utama. Tapi, libur Nataru kerap membawa masalah klasik: jarak yang jauh, waktu tempuh yang lama, dan IGD yang penuh sesak. Tahun ini, pemerintah memastikan semua rumah sakit terlibat aktif. “Tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan pelayanan maksimal,” kata Emirald.
Dengan dukungan Universal Health Coverage (UHC), Pemkot Mataram memastikan tidak ada warga yang ditolak karena kendala administrasi. “Kalaupun ada warga yang tidak terdaftar UHC, kita akan cover dengan dana UHC Pemkot,” tambahnya.
Peringatan: Jangan Mabuk, Jangan Trek-trekan!
Namun, Emirald memberikan peringatan keras yang mengejutkan banyak pihak. Ia menegaskan bahwa BPJS tidak akan menanggung biaya perawatan jika kecelakaan disebabkan oleh perilaku sembrono seperti balapan liar atau mabuk-mabukan.
“Orang kadang lupa, mabuk terus balapan liar, akhirnya kecelakaan. Itu tidak bisa dicover BPJS kalau ada indikasi konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang. Jadi, tolong dipahami masyarakat. Jangan habiskan malam tahun baru di IGD gara-gara ulah sendiri,” ujarnya dengan nada serius.
Kesiapan Tenaga Medis dan Obat-obatan
Untuk mendukung kesiagaan, Emirald memastikan bahwa seluruh rumah sakit akan memeriksa kesiapan tenaga medis, obat-obatan, dan fasilitas pendukung lainnya. “Mobilitas masyarakat pada Nataru sangat tinggi. Kami tidak mau ada yang dirugikan hanya karena kurangnya kesiapan dari pihak rumah sakit,” katanya.
Sebagai langkah proaktif, Dinas Kesehatan juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat terkait risiko penyakit musiman dan kecelakaan. Periode ini memang sering kali menjadi ajang “festival dadakan” di jalan raya.
Rekam Jejak Nataru Sebelumnya
Tahun lalu, sejumlah kasus kecelakaan berhasil tertangani dengan baik. Meski begitu, Emirald mengakui bahwa laporan rinci terkait kecelakaan Nataru sebelumnya masih perlu dievaluasi lebih dalam. “Kami akan memastikan pelayanan di semua titik, baik di rumah sakit maupun puskesmas,” katanya.
Bersama Menjaga Kesehatan dan Keselamatan
Emirald mengakhiri dengan pesan penuh makna: “Nataru itu momen kebersamaan dan perayaan, bukan ajang untuk menantang maut. Bijaklah di jalan, bijaklah dalam merayakan, dan kalau mau sehat, jangan nekat!”
Pesan ini kini menggema di Kota Mataram, membuat warga berpikir ulang sebelum melakukan hal-hal yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Mari jadikan Nataru kali ini aman dan menyenangkan tanpa harus “cek in” di IGD!