banner 728x250
Berita  

Cuaca Ekstrem Mengintai, Dinkes Kota Mataram Siaga Total, Warga Pesisir Jangan Sampai Lengah!

banner 120x600
banner 468x60

Cuaca ekstrem tak hanya mengguncang perasaan, tapi juga berpotensi meluluhlantakkan kehidupan warga di kawasan pesisir Kota Mataram. Menjelang akhir tahun, badai tak hanya menghantam pantai, tetapi juga memaksa Dinas Kesehatan Kota Mataram berjibaku memastikan masyarakat tetap sehat. Mereka telah menyiapkan “pasukan medis khusus” untuk menghadapi segala kemungkinan buruk. Apakah cukup? Atau ini hanya langkah sementara?

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H Emirald Isfihan, menyampaikan bahwa pihaknya tak main-main menghadapi ancaman hidrometeorologi ini. “Kami sudah siap. Ada enam titik prioritas yang jadi fokus kami di kawasan pesisir. Tim kesehatan akan turun langsung untuk memeriksa kesehatan warga hingga awal tahun depan,” tegasnya, Sabtu (14/12).

banner 325x300

Enam Titik Panas, Medis Siaga 24 Jam! Enam lokasi rawan bencana telah diidentifikasi, yaitu Kelurahan Ampenan Tengah, Ampenan Selatan, Bintaro, Sekarbela, Mapak, dan Bagek Kembar. “Kami tidak mendirikan posko, tapi setiap hari tenaga medis dari tiga puskesmas (Ampenan, Tanjung Karang, dan Karang Pule) akan datang memeriksa kesehatan warga. Gratis!” imbuh Emirald.

Namun, ada satu fakta yang mengejutkan: pada libur Natal, layanan kesehatan ini akan dihentikan sementara. Warga yang rentan, terutama anak-anak dan lansia, diharapkan lebih berhati-hati.

Edukasi dan Vitamin Gratis: Upaya Serius atau Gimmick? Selain pemeriksaan kesehatan, tim kesehatan juga membagikan vitamin gratis dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara menjaga kesehatan. Fokusnya adalah mencegah penyakit musim hujan seperti ISPA, diare, dan penyakit kulit. Tapi, apakah vitamin cukup untuk melawan ancaman abrasi dan genangan air yang makin parah?

BPBD dan Dinas Sosial Turun Gunung Tentu, Dinas Kesehatan bukan satu-satunya yang bergerak. BPBD Kota Mataram bersama Dinas Sosial ikut bahu-membahu. Irwan Rahadi, Plt Kepala BPBD, menegaskan bahwa semua OPD berbagi tugas. “Dinas Sosial menyalurkan bantuan, sedangkan kami memonitor wilayah rawan,” jelasnya. Namun, masyarakat menunggu langkah yang lebih konkret, seperti solusi jangka panjang untuk mengatasi abrasi yang makin menggerus wilayah pesisir.

Warga Pesisir Bicara: “Kami Butuh Lebih dari Sekadar Vitamin!” Beberapa warga pesisir mengapresiasi upaya Dinas Kesehatan, namun tak sedikit pula yang mengeluhkan minimnya perhatian terhadap infrastruktur. “Bantuan medis bagus, tapi kami juga butuh perlindungan fisik dari ancaman abrasi. Tiap tahun rumah kami makin tergerus air laut,” keluh Ahmad, warga Ampenan Selatan.

Sementara itu, Fatimah, warga Sekarbela, menambahkan, “Kami takut kalau cuaca makin buruk saat libur Natal, siapa yang bantu kami kalau layanan kesehatan diliburkan?”

Akhir Tahun yang Genting Cuaca ekstrem diprediksi akan terus menggempur hingga awal Januari 2025. Dengan langkah sigap yang dilakukan pemerintah, pertanyaannya adalah: apakah cukup untuk melindungi seluruh warga di kawasan pesisir? Atau kita hanya menunggu bencana datang untuk kemudian sibuk berbenah?

Yang jelas, warga berharap lebih. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil adalah solusi nyata, bukan sekadar formalitas di atas kertas. Semoga, dengan sinergi yang solid antar-OPD, Kota Mataram bisa melewati badai ini dengan selamat.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *