Akhir pekan lalu, suasana di Serang mendadak heboh! Bukan karena konser musik atau pasar malam, melainkan gelaran akad kredit pemilihan rumah (KPR) massal oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Ini bukan KPR biasa, lho! Sebab, bank spesialis perumahan itu berhasil mengakomodasi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk para pedagang kaki lima, tukang bakso, penjual sayur, hingga pekerja disabilitas.
Tak tanggung-tanggung, acara spektakuler ini diikuti oleh 235 debitur, di mana 72 di antaranya adalah wanita tangguh. Lebih menarik lagi, 81 persen pesertanya adalah kaum milenial dengan usia termuda baru 21 tahun. Sepertinya, mimpi punya rumah di usia muda bukan lagi isapan jempol.
Nixon LP Napitupulu, sang Direktur Utama BTN, tampil di panggung acara sambil berapi-api menyampaikan kabar gembira. “Dalam dua bulan terakhir, kami sudah menyalurkan 30 ribu unit rumah. Tahun depan, stok rumah BTN siap membeludak hingga ratusan ribu unit demi mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah,” ujarnya dengan penuh percaya diri.
BTN, kata Nixon, tetap gaspol dalam membidik kelompok MBR. Bahkan sampai bulan November 2024, bank ini sudah menyalurkan KPR untuk 180 ribu unit rumah, yang terdiri dari 150 ribu rumah subsidi dan 50 ribu unit non-subsidi. Target tahun depan pun fantastis, BTN membidik pertumbuhan kredit sebesar 15 persen, dengan kuota FLPP mencapai 800 ribu unit.
“Tenor KPR Bakal Sampai 30 Tahun! Angsuran di Bawah Rp 1,2 Juta
Nah, ini yang bikin jantung berdebar: BTN tengah mempersiapkan tenor KPR super panjang hingga 30 tahun. Tujuannya? Supaya angsuran semakin ringan dan benar-benar terjangkau. Kata Nixon, yang dimaksud dengan affordable housing bukan cuma harga rumah yang murah, melainkan kemampuan masyarakat untuk membayar cicilan.
“Banyak yang salah kaprah soal rumah terjangkau. Padahal, bagi masyarakat kecil, yang penting itu angsuran ringan. Kami sedang menyiapkan skema financing agar cicilan bisa di bawah Rp 1,2 juta per bulan,” ungkapnya.
Menteri PKP Apresiasi Tukang Bakso Bisa Punya Rumah
Acara ini turut dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait. Di sela-sela pidatonya, Ara, sapaan akrabnya, memberikan apresiasi tinggi pada BTN.
“Saya bangga BTN bisa memberikan KPR untuk pekerja informal. Contohnya, tukang bakso dan penjual sayur yang mungkin nggak punya slip gaji, tapi tetap bisa punya rumah. Ini bukti bahwa keadilan sosial bisa diwujudkan dalam bentuk sederhana, yaitu rumah untuk semua,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah para peserta.
Tak hanya itu, Ara juga menyoroti pentingnya peran BTN dalam mewujudkan impian keluarga Indonesia untuk punya hunian layak. “KPR massal ini adalah langkah luar biasa yang bisa menjadi contoh. Siapa pun bisa punya rumah, termasuk penjual keliling hingga pekerja disabilitas. Salut buat BTN!”
Stok Rumah Aman, Peluang Besar di 2025
Untuk Anda yang sedang bingung soal rumah impian, tenang saja. BTN memastikan stok rumah akan tetap melimpah hingga 2025. Dengan ribuan debitur yang sudah lolos uji, Nixon optimis realisasi penyaluran KPR di awal tahun depan akan semakin menggila.
“Kredit Rumah Nggak Ribet, yang Penting Bayar Cicilan Tepat Waktu!”
BTN benar-benar menabur harapan bagi masyarakat kecil. Dengan konsep KPR ramah kantong, bank plat merah ini membuktikan bahwa impian punya rumah bukan hanya milik orang berduit tebal. Bahkan, tukang bakso dan penjual sayur kini bisa tersenyum lega.
Akad kredit KPR massal di Serang bukan cuma tentang rumah, tapi juga simbol keberpihakan perbankan pada rakyat kecil. Tahun depan, saat program 3 juta rumah mulai digeber, BTN akan menjadi pemain kunci dalam mewujudkan mimpi puluhan ribu keluarga di Indonesia.
Jadi, siap-siap! Kalau tukang bakso saja bisa punya rumah, masa Anda nggak?