banner 728x250
Berita  

Lombok Timur Darurat! Hujan dan Angin Kencang Ancam Hidup Warga, Rp 2 Miliar Tak Cukup!

banner 120x600
banner 468x60

Beberapa pekan terakhir, hujan lebat dan angin kencang telah menghantam Lombok Timur dengan dahsyat. Bukan hanya basah kuyup, wilayah ini juga bergulat dengan longsor, banjir, dan pohon tumbang. Kondisi darurat ini membuat warga harus ekstra waspada.

Kasus terbaru terjadi di Desa Bungtiang, Kecamatan Sakra Barat, dan Desa Dane Rase, Keruak. Banjir merendam rumah-rumah, sementara Jembatan Sandubaya di Selong terpaksa ditutup karena dianggap terlalu berbahaya. “Kondisinya cukup membahayakan, terpaksa harus ditutup,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Lotim, Lalu Muliadi, Rabu (18/12).

banner 325x300

Kerusakan di Mana-Mana
Dari catatan BPBD, belasan fasilitas publik dan rumah warga rusak. Mulai dari sekolah hingga jembatan, semua porak-poranda. Saat ini, tim BPBD tengah melakukan asesmen untuk mendata kerusakan secara detail. Laporan tersebut akan segera diajukan kepada Penjabat (Pj) Bupati Lotim untuk mendapatkan anggaran perbaikan.

Namun, perbaikan yang dilakukan bersifat sementara. “Yang penting fasilitas bisa kembali berfungsi dan dimanfaatkan warga,” tambah Muliadi. Untuk perbaikan permanen, BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR.

Anggaran Membengkak
Dari hitungan sementara, biaya perbaikan fasilitas yang rusak diperkirakan menelan anggaran lebih dari Rp 2 miliar. Namun, jumlah tersebut bisa saja meningkat, karena masih banyak kerusakan yang belum dilaporkan. “Seperti sekolah-sekolah itu belum ada yang masuk. Yang banyak itu rumah, jalan, dan jembatan,” tambahnya.

Tanggap Darurat Dinyatakan
Dalam seminggu terakhir, status bencana hidrometeorologi di Lotim dinaikkan menjadi tanggap darurat. Intensitas hujan yang terus meningkat ditambah dampak kerusakan yang semakin luas menjadi alasan utama. Masyarakat diminta untuk berhati-hati, terutama menghindari jalan-jalan yang rawan longsor atau jembatan yang sudah retak. “Dikhawatirkan jembatan tiba-tiba ambruk jika tetap dilewati,” tegas Muliadi.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lotim, Rusman, menambahkan bahwa cuaca ekstrem tahun ini mirip dengan 2023 lalu. Meski jumlah bencana lebih banyak tahun ini, tingkat kerusakan dianggap tidak separah tahun lalu. “Kalau dulu ada beberapa jembatan yang sampai putus, kalau sekarang hanya retak dan tebing yang amblas,” jelasnya.

Pesan Penting untuk Warga
BPBD mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Cuaca ekstrem ini baru permulaan, mengingat musim hujan baru saja dimulai. “Harapannya, warga jangan lengah. Hindari lokasi-lokasi rawan bencana,” pesan Rusman.

Potret Suram Lotim: Saat Alam Menuntut Perhatian
Bencana alam ini bukan hanya soal kerusakan infrastruktur. Ini adalah pengingat keras bahwa Lombok Timur membutuhkan perhatian serius dalam mitigasi bencana. Dengan anggaran yang membengkak, kondisi darurat ini menjadi ujian besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

Apakah Rp 2 miliar cukup? Tentu tidak, jika ancaman terus berlanjut dan mitigasi tidak diprioritaskan. Warga Lombok Timur saat ini hanya bisa berharap—dan bertahan.

“Ini baru permulaan,” kata seorang warga di Desa Bungtiang. “Kami hanya ingin aman.”

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *