banner 728x250
Berita  

VIRAL! SADISNYA PENGEROYOKAN SISWI MTs DI BIMA, Rambut Dijambak, Dibanting di Jalan Raya

banner 120x600
banner 468x60

Jagat maya kembali digemparkan oleh video pengeroyokan brutal seorang siswi MTs Al Munawwarah di Kabupaten Bima. Peristiwa memilukan ini menjadi sorotan tajam netizen setelah rekaman aksi pengeroyokan viral di berbagai platform media sosial. Korban berinisial S, siswi kelas VII asal Desa Jia, Kecamatan Sape, harus menghadapi kekerasan fisik yang dilakukan oleh sesama pelajar yang masih di bawah umur.

Empat pelaku kini telah diamankan oleh pihak Polres Bima Kota. Kasatreskrim Polres Bima Kota, Ipda Franto Akcheryan Matondang, memastikan bahwa penanganan kasus ini sedang berlangsung intensif. “Terkait kasus pengeroyokan yang viral itu, ada empat orang yang diamankan. Tiga orang adalah pelaku pengeroyokan, dan satu lagi merekam video,” ungkap Franto saat memberikan keterangan resmi.

banner 325x300

Namun, nama-nama pelaku belum diungkap ke publik karena usia mereka yang masih di bawah umur. “Kami fokus pada penyelidikan. Gelar perkara akan dilakukan secepatnya untuk menentukan langkah hukum lebih lanjut,” tambahnya.

Motif: Tersinggung Hingga Tantang Duel
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, motif pengeroyokan ini bermula dari rasa tersinggung para pelaku terhadap ucapan korban. “Adu mulut antara korban dan pelaku berujung saling menantang hingga sepakat bertemu untuk berkelahi,” jelas Franto. Ironisnya, ‘kesepakatan’ tersebut malah berujung pada tindakan main hakim sendiri yang kini mendapat kecaman luas.

Dalam video yang beredar, korban tampak tak berdaya saat dijambak, didorong, hingga dibanting ke jalan raya oleh para pelaku yang mengenakan seragam olahraga. “Rambut korban dijambak, ia dibanting, dan bahkan ditendang berulang kali,” kata saksi yang juga melihat rekaman tersebut.

Imbauan Polisi: Hentikan Penyebaran Video!
Ipda Franto menegaskan pentingnya menghentikan penyebaran video pengeroyokan tersebut. “Baik korban maupun pelaku masih anak-anak. Kami mengimbau masyarakat untuk menghapus video tersebut dan tidak lagi mengunggahnya. Ini demi melindungi hak anak dalam situasi ini,” ujar Franto.

Kronologi: Dijemput dan Dianiaya di Jalan Raya
Kejadian ini bermula ketika korban dijemput dari sekolahnya oleh sekelompok pelaku. Ia lalu dibawa ke jalan raya Desa Sumi, Kecamatan Lambu, tempat kejadian pengeroyokan berlangsung. Korban menceritakan bahwa wajah sebagian pelaku dikenalnya, sementara sisanya adalah orang asing.

“Saya dijemput dari sekolah, dibawa ke sana, dan langsung dikeroyok. Semuanya perempuan,” ungkap korban dalam video pengakuannya yang turut beredar.

Reaksi Publik dan Netizen
Warganet menyatakan kemarahan atas kejadian ini. Tagar seperti #KeadilanUntukS, #StopBullying, dan #HukumPelaku langsung ramai di media sosial. Banyak pihak meminta agar pelaku diberikan efek jera, meski usianya masih di bawah umur.

Kasus Ditangani Unit PPA
Kapolsek Sape, AKP Masdidin, menyatakan bahwa kasus ini telah diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bima Kota untuk penanganan lebih lanjut. “Korban sudah divisum, dan semua pelaku sudah diamankan. Kami akan pastikan kasus ini berjalan sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Pesan untuk Orang Tua dan Sekolah
Kasus ini menjadi pengingat keras bagi orang tua, guru, dan sekolah untuk memperhatikan dinamika sosial anak-anak mereka. Pengawasan terhadap interaksi di media sosial dan lingkungan pertemanan menjadi sangat penting agar kejadian serupa tidak terulang.

Akankah keadilan untuk korban terwujud? Publik kini menantikan hasil penyelidikan dan penanganan hukum atas tragedi yang menghebohkan ini.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *