Kisah panas korupsi pengadaan masker Covid-19 di Provinsi NTB tahun 2020-2021 kembali jadi sorotan. Setelah hampir dua tahun menggali, mengusut, dan mendalami, penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Mataram akhirnya memutuskan untuk menggenjot penyidikan yang selama ini berjalan di tempat. Namun, hingga detik ini, siapa dalang sebenarnya masih menjadi teka-teki besar.
“Agenda penyidikan memang cukup intens. Hari Minggu nanti, kami akan ke Sumbawa bersama tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melanjutkan proses audit kerugian negara,” ungkap Iptu I Komang Wilandra, Kanit Tipikor Satreskrim Polresta Mataram, pada Jumat (20/12).
Perjalanan ke Sumbawa itu tak main-main. Salah satu tokoh yang akan dipanggil sebagai saksi adalah Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany. Menariknya, sebelum menjadi Wabup, Dewi diketahui menjabat sebagai Kasubbag TU BPKAD Provinsi NTB, posisi yang diduga erat kaitannya dengan pengadaan masker yang bermasalah.
“Aroma Fiktif dan Markup yang Menggila”
Penyidik menduga ada pengadaan masker yang tidak sesuai spesifikasi, bahkan ada indikasi pengadaan fiktif dan markup harga yang bikin dahi berkerut. Padahal, pengadaan masker ini sangat krusial di tengah pandemi Covid-19 saat itu. Namun, hingga sekarang, publik masih dibuat bertanya-tanya: siapa yang benar-benar bertanggung jawab atas semua ini?
“Kami sudah memanggil beberapa saksi kunci, termasuk Ibu Novi. Surat pemeriksaan sudah kami terima, dan beliau akan diperiksa pada Senin, 23 Desember 2024, di Polres Sumbawa,” ujar Kusnaini, kuasa hukum Dewi Noviany.
Terkait materi pemeriksaan, Kusnaini mengaku belum tahu detail. “Kami hanya menerima surat pemanggilan sebagai saksi,” tambahnya dengan nada diplomatis.
Korupsi yang “Kebal” Tersangka?
Yang bikin gemas, meski penyidikan telah dimulai sejak awal 2023, kasus ini baru meningkat ke tahap penyidikan pada September 2023. Namun, hingga kini, tidak ada satu pun tersangka yang diumumkan ke publik. “Kami masih menunggu proses audit BPKP untuk menentukan kerugian negara,” ujar Wilandra.
Publik pun mulai bertanya-tanya, apakah kasus ini benar-benar akan dituntaskan atau hanya jadi cerita klasik yang menguap begitu saja?
Harapan pada Tahun Baru: Bongkar Dalang di Balik Masker Bermasalah
Menjelang akhir tahun 2024, masyarakat NTB berharap penyidik bisa menunjukkan taringnya. “Kasus ini sudah terlalu lama. Kalau memang ada yang salah, ungkap saja. Jangan biarkan rakyat terus bertanya-tanya,” ungkap salah satu warga Mataram yang enggan disebutkan namanya.
Dengan perjalanan penyidik ke Sumbawa akhir pekan ini, mungkinkah ada kejutan besar di awal tahun depan? Atau justru kasus ini akan terus terombang-ambing di antara proses audit, pemanggilan saksi, dan berkas yang menggantung?
Bola Panas di Tangan Penyidik
Satu hal yang pasti, kasus ini menjadi ujian besar bagi aparat penegak hukum di NTB. Dengan potensi kerugian negara yang signifikan, rakyat menunggu bukti nyata bahwa keadilan benar-benar ditegakkan.
Mari kita tunggu apakah perjalanan ke Sumbawa ini akan membawa angin segar atau justru jadi episode lain dalam “drama korupsi yang tak berujung.”