banner 728x250

Myanmar Mengancam, STY Panas! Timnas Indonesia Wajib Gas Pol atau Pulang Kampung Lebih Cepat?

banner 120x600
banner 468x60

20 Desember 2024 – Drama di Piala AFF 2024 semakin panas. Timnas Indonesia berada di ujung tanduk dengan ancaman skenario buruk: Myanmar melesat di klasemen berkat selisih gol yang lebih menguntungkan. Pelatih Shin Tae-yong (STY) pun mengakui, tekanan kali ini luar biasa.

“Bohong kalau kami tidak merasa beban,” ucap STY dengan nada tegas namun jujur dalam konferensi pers yang berlangsung di Stadion Manahan kemarin. Bukan hanya soal kemenangan yang menjadi harga mati, tetapi juga upaya menyelamatkan moral dan mentalitas tim muda yang diproyeksikan tampil di SEA Games 2025 di Thailand.

banner 325x300

Namun, masalah terbesar timnas adalah performa yang stagnan. Empat gol dari tiga laga semuanya lahir dari situasi set piece. Kreativitas serangan? Nyaris nol besar. Bahkan, STY sendiri tampak tidak nyaman ketika ditanya soal minimnya gol open play.

“Kenapa Filipina selalu kebobolan lewat set piece, bukan open play? Pertanyaan yang salah dengan tujuan yang salah,” balas STY ketus, membalikkan tanya kepada wartawan. Sebuah reaksi yang memperlihatkan betapa intensnya tekanan yang dirasakan pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Senjata Rahasia: Bola Mati dan ‘Duo Starter’
Meski minim inovasi dalam open play, STY tampaknya tetap akan mengandalkan kekuatan bola mati. Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam dipastikan masuk sebagai starter. Arhan dikenal dengan lemparan jauh ala roketnya, sementara Asnawi menawarkan kecepatan dan agresi di sisi sayap.

“Besok Arhan dan Asnawi akan menjadi starter,” tegas STY, memberikan sinyal bahwa Indonesia masih akan bermain pragmatis demi hasil maksimal.

Duel Ketat: Kondisi Tidak Ideal Filipina
Di sisi lain, Filipina juga bukan tanpa masalah. Hanya memiliki waktu istirahat dua hari setelah laga melawan Vietnam, pelatih Albert Capellas mengakui kondisi timnya jauh dari ideal. Namun, ia tetap optimis.

“Pemain saya masih memiliki motivasi 100 persen untuk bertarung,” ujar Capellas, menambahkan bahwa jika mereka bermain seperti saat menghadapi Vietnam, kemenangan atas Indonesia bukan hal mustahil.

Menunggu Keajaiban?
Sayangnya, beban berat tidak hanya ada di pundak STY, tetapi juga di skuad Garuda yang masih muda. Dengan minimnya waktu untuk memperbaiki skema serangan, harapan kini bertumpu pada mental baja pemain di lapangan.

Jika Myanmar mencetak lebih banyak gol dan unggul selisih gol, mimpi timnas Indonesia bisa sirna begitu saja. Dan di balik itu, nama besar Shin Tae-yong pun akan dipertanyakan lagi. Apakah strateginya benar-benar cocok untuk mengangkat tim ini?

“Menang itu wajib. Tapi menang dengan gaya itu adalah keindahan. Kalau kita hanya bergantung pada set piece, apa bedanya dengan bermain judi?” ujar seorang netizen di Twitter, memantik diskusi panas di media sosial.

Indonesia di Persimpangan
Laga melawan Filipina hari ini akan menjadi ajang pembuktian. Apakah timnas kita hanya sekadar ‘jago set piece,’ atau mampu menunjukkan bahwa mereka layak berada di pentas besar dengan permainan yang kreatif?

Jika tidak, jangan kaget jika tagar #ShinOut kembali menggema, dan Myanmar tertawa di atas penderitaan kita. Seperti yang dikatakan STY sendiri, “Bila besok menang, para pemain muda pasti akan berkembang lebih baik.” Tapi jika kalah? Sejarah akan mencatatnya sebagai malam yang panjang untuk sepak bola Indonesia.

Ayo Garuda! Ini lebih dari sekadar pertandingan. Ini soal harga diri bangsa.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *