Elon Musk kembali bikin geger dunia! CEO SpaceX dan Tesla ini sedang bernegosiasi panas dengan pemerintah Afrika Selatan demi membuka layanan internet satelit Starlink di negara asalnya. Tapi ini bukan sekadar soal internet. Ada barter besar yang tengah diatur di balik layar, melibatkan Starlink, Tesla, dan regulasi kontroversial.
Menurut laporan dari Fortune yang dikutip kemarin (1/1), Musk bertemu langsung dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa untuk membahas peluang besar ini. Regulasi lokal jadi batu sandungan utama. Aturan yang mengharuskan perusahaan asing berbagi 30 persen saham dengan warga kulit hitam lokal ternyata mengganjal ekspansi Starlink. Tapi Musk nggak mau menyerah. Dia minta aturan itu dilonggarkan atau, kalau bisa, dihapus sama sekali.
Sumber yang dekat dengan negosiasi mengungkapkan, “Musk ingin Starlink bisa beroperasi tanpa perlu berbagi ekuitas dengan mitra lokal. Ini soal efisiensi dan operasional.”
Tapi tunggu dulu! Ramaphosa juga punya tuntutan. Dia nggak mau memberikan izin begitu saja. Sebagai gantinya, pemerintah Afrika Selatan berharap Tesla mau membangun pabrik baterai di sana. “Kami ingin Tesla ikut mendorong pertumbuhan industri lokal dan menciptakan lapangan kerja,” kata salah satu pejabat yang tahu isi pertemuan itu, seperti dilansir Bloomberg.
Pabrik baterai Tesla di Afrika Selatan ini disebut-sebut bakal jadi langkah besar untuk memperkuat posisi negara tersebut di industri energi bersih. Jadi nggak cuma untung buat Musk, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga lokal.
Elon Musk memang dikenal jago melobi. Setelah Pemilu AS, kabarnya dia sudah menggelontorkan lebih dari USD 200 juta (sekitar Rp3,2 triliun) untuk kampanye Donald Trump. Imbalannya? Musk dikabarkan bakal punya posisi strategis sebagai penasihat pemerintah AS di berbagai urusan. Ini jelas jadi kartu truf buat Musk saat melakukan negosiasi lintas negara.
Dengan latar belakang Musk yang lahir di Afrika Selatan, langkah ini terasa seperti “pulang kampung” dengan gaya visioner. Tapi pertanyaannya, siapa yang akan menang dalam barter besar ini? Starlink masuk Afrika Selatan atau Tesla yang bakal membangun markas besar baru?
Netizen sudah ramai mendiskusikan kemungkinan ini di media sosial, bahkan tagar #MuskInAfrica sempat trending. Semua mata sekarang tertuju pada hasil negosiasi ini. Kalau berhasil, bisa jadi ini bukan cuma kemenangan untuk Musk, tapi juga langkah besar buat Afrika Selatan menuju masa depan teknologi yang lebih canggih.