Malam pergantian tahun di Kota Mataram berubah jadi cerita yang bikin bulu kuduk berdiri. Sebanyak delapan pasien kecelakaan lalu lintas (lakalantas) harus dilarikan ke RS Ruslan, sebagian besar adalah remaja yang menjadi korban. Untungnya, RS Ruslan dengan segala armadanya berhasil memberikan perawatan instan dan maksimal.
Menurut Direktur RS Ruslan, dr. Hj. Eka Nurhayati, tiga pasien dalam kondisi serius harus menjalani rawat inap, sementara lima lainnya cukup dengan rawat jalan. “Perawatan intensif kami berikan terutama untuk pasien dengan kondisi berat,” tegas dr. Eka.
Yang bikin heboh, meski malam tahun baru identik dengan pesta liar, nggak ada satu pun korban kecelakaan yang terindikasi mabuk saat berkendara. “Tidak ada yang minum minuman keras,” jelasnya. Ini membantah stigma bahwa perayaan malam tahun baru selalu diwarnai aksi ugal-ugalan.
Selain menangani korban lakalantas, RS Ruslan juga dikepung ratusan pasien lain di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Bayangkan, sebanyak 261 pasien memadati IGD hanya dalam satu malam! Meski begitu, RS ini tetap berkomitmen memberikan pelayanan prima seperti hari biasa.
“Kami siaga 24 jam, termasuk menghadapi musim hujan yang sering memicu situasi darurat tambahan,” tambah dr. Eka. Dari pelayanan pra-rumah sakit hingga intra-rumah sakit, semua langkah disiapkan dengan matang untuk memastikan tidak ada pasien yang terabaikan.
Yang bikin kagum, RS Ruslan juga mengoperasikan tujuh ambulans dengan berbagai tipe, mulai dari ambulans transport, ambulans advance, hingga ambulans motor. Semua dilengkapi tenaga medis profesional dan peralatan lengkap. Mereka bekerja sepanjang malam tanpa henti, memastikan respons cepat di lapangan.
Fenomena ini mengingatkan bahwa di balik euforia malam pergantian tahun, ada tim medis yang berjibaku menyelamatkan nyawa. “Kami ingin memastikan semua pasien mendapatkan pelayanan terbaik, apalagi di momen seperti ini,” ujar dr. Eka penuh semangat.
RS Ruslan nggak hanya jadi simbol pelayanan kesehatan, tapi juga peringatan buat kita semua bahwa keselamatan harus jadi prioritas. Jadi, kalau mau merayakan tahun baru berikutnya, pastikan kamu dan orang-orang tersayang tetap aman. Jangan sampai euforia berubah jadi duka!