banner 728x250
Berita  

Lombok Tengah Digempur Bencana, 570 Rumah Hancur, Jembatan Putus, Logistik Amblas!

banner 120x600
banner 468x60

Dalam dua bulan terakhir, Lombok Tengah seperti sedang diuji alam. Dari banjir yang meluluhlantakkan rumah hingga angin puting beliung yang menerbangkan atap-atap warga, bencana datang bertubi-tubi. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah menunjukkan skala kehancuran yang bikin geleng kepala: 570 rumah rusak, tujuh jembatan terdampak, dan tiga di antaranya putus total.

Kepala BPBD Lombok Tengah, H. Ridwan Ma’ruf, buka-bukaan soal situasi ini. Menurutnya, angka ini baru untuk November-Desember 2024. “Awal tahun 2025 pun sudah ada laporan banjir di beberapa wilayah,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (2/1).

banner 325x300

Bencana ini menyapu empat kecamatan utama: Batukliang, Praya Timur, Pujut, dan Praya Barat Daya. Tapi bukan berarti wilayah lainnya aman. Bahkan Kota Praya pun sempat kebanjiran. “Dampak terbesar dirasakan di empat kecamatan itu. Syukurnya, tidak ada korban jiwa, hanya beberapa korban luka ringan seperti patah tulang,” tambah Ridwan dengan nada lega.

Namun, di balik semua itu, BPBD menghadapi kendala besar. Hingga akhir 2024, stok logistik bencana resmi nol besar. Tim lapangan yang bekerja keras sepanjang malam pergantian tahun bahkan harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan korban. “Kami sudah mulai persiapan pengadaan logistik baru untuk antisipasi bencana berikutnya. Tahun 2025, anggaran kami hanya sekitar Rp 100 juta, dan itu jelas sangat terbatas,” keluh Ridwan.

Tahun baru yang biasanya dirayakan dengan kembang api, di Lombok Tengah malah penuh dengan lumpur dan air mata. Tim BPBD menghabiskan malam tahun baru di lapangan, membantu warga Desa Kabul di Kecamatan Praya Barat Daya yang kembali diterjang banjir. Intensitas hujan yang terus tinggi membuat potensi bencana belum juga surut.

Banjir ini bukan hanya soal genangan air yang menghilang dalam sehari. Rumah-rumah rusak, jembatan yang jadi urat nadi transportasi putus, dan logistik bantuan yang habis bak mimpi buruk yang belum selesai. Masyarakat Lombok Tengah kini hanya bisa berharap pemerintah bergerak lebih cepat dengan solusi konkret.

Pertanyaannya sekarang: Dengan anggaran terbatas, bagaimana Lombok Tengah akan menghadapi potensi bencana berikutnya? Semoga bukan warga yang harus menjawabnya sendiri. Stay safe, Lombok Tengah!

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *