Pelantikan kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2024 akhirnya dipastikan bakal mundur. Kalau biasanya Februari jadi bulan sakral untuk pelantikan, kali ini semuanya bergeser ke Maret 2025. Semua ini demi satu kata: keserentakan.
Menurut Komisioner KPU Provinsi NTB, Mastur, perubahan ini dibuat untuk menyesuaikan selesainya proses sengketa hasil Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). “Kita harus tunggu putusan MK dulu. Ini ranah pemerintah pusat,” ujarnya, Kamis (2/1).
Jadwal awal pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih ditetapkan pada 7 Februari 2025, sementara Bupati dan Walikota pada 10 Februari 2025. Tapi Kemendagri dan KPU RI sudah memberikan sinyal, timeline ini bakal diundur.
Proses Panjang Menuju Kursi Kekuasaan
Langkah pertama dimulai hari ini (3/1/2025) dengan penyerahan Buku Registrasi Perkara Konstitusi (BRPK) dari MK ke KPU RI. Setelah itu, KPU daerah langsung menggelar rapat pleno untuk menetapkan pasangan terpilih. Untuk NTB, pasangan Lalu Muhamad Iqbal – Indah Dhamayanti Putri sudah ditetapkan sebagai peraih suara terbanyak. Kalau tidak ada gugatan, rapat pleno bisa dilakukan tanggal 7 atau 8 Januari 2025.
Namun, cerita belum selesai. Untuk daerah seperti Kota Bima, di mana pasangan Rum – Innah menggugat hasil Pilkada, nasib mereka bakal ditentukan MK. Jika gugatan mereka diregister, perjalanan bakal panjang hingga sidang pembuktian dan putusan yang dijadwalkan berlangsung hingga 11 Maret 2025.
Drama Menunggu Putusan
Sidang MK bukan sekadar formalitas. Bukti, dokumen, dan argumen bakal jadi senjata utama untuk memenangkan gugatan. Kalau gugatan dinyatakan tidak memenuhi syarat formil dan materiil, game over. Tapi kalau lolos, siap-siap melihat dinamika politik NTB memanas hingga Maret 2025.
Keserentakan Jadi Kata Kunci
Keputusan mundur ini diambil untuk mendukung pelantikan serentak di seluruh Indonesia. Meski terkesan ideal, banyak pihak mempertanyakan efisiensi waktu dan dampak dari penundaan ini. Apa efeknya ke stabilitas pemerintahan lokal? Apakah proses ini membuat rakyat harus menunggu lebih lama untuk melihat perubahan yang dijanjikan?
Waktu akan menjawab semuanya. Tapi satu hal pasti, Maret 2025 bakal jadi momentum besar bagi para pemimpin baru di NTB untuk unjuk gigi. Jadi, siap-siap melihat pelantikan mereka sebagai debut menuju kursi kekuasaan yang penuh tantangan. Apakah mereka siap? Kita tunggu aksinya!